JARANG ADA PABRIKAN AUDIO HIGH END PUNYA KASTA DALAM PRODUKNYA. TAPI AUDIO NOTE DI BAWAH PIMPINAN PETER QVORTRUP MEMPRODUK SPEAKER SERI DASAR AN-K, AN-J DAN AN-E.
Masing masing seri terkait jenjang kasta mulai dari yang pemula (entry) hingga yang advance. Nah yang kali ini di review adalah Audio Note AN-K/Spe seharga Rp 80 jutaan tergolong kasta menengah yang cocok untuk Sultan muda yang baru bermain audio high end. Bentuknya sederhana, mungil dan tersusun dua jalur (ada woofer dan tweeter) – tapi oops harganya tidak sederhana. Speaker ini tidak mempunyai kain grill – telanjang begitu saja. Justru papan kayu bafflenya memiliki urat kayu yang indah dan sophisticate – sayang kalau ditutup kain grill. Katakan saja kayu birch Rusia yang mahal dengan urat indah dan efek akustiknya juga indah dipakai untuk speaker Audio Note kasta menengah keatas. Speaker book shelfini (disebut demikian karena cocok ditaruh di rak buku) walau bentuknya tidak besar namun mampu menebar panorama stereo yang luas. Speaker Audio Note tersusun atas enam kasta, mulai dari level “0” hingga level penthouse “5”. Level 0 untuk pemula banget – khusus para Sultan yang baru naik jabatan manajer staff hotel, misalnya. Nah kalau nanti naik jabatan menjadi manajer pemasaran hotel maka tukar tambah dengan level 1. Naik jabatan menjadi direktur operasional hotel, maka meningkat lagi kastanya ke level 2 demikian seterusnya. Setiap level memiliki disain dan jenis kabel berbeda yang pastinya akan memproduk suara yang lebih baik lagi. Jadi secara tak sadar pemilik speaker Audio Note akan digiring kearah level kasta yang lebih tinggi lagi. Ada rekan penulis yang memakai tata suara Audio Note komplit yang semula seharga satu eman berhasil naik kasta menjadi bernilai enam eman secara tidak terasa selama sepuluh tahun. Sungguh Audio Note dapat dijadikan benda investasi yang setiap tahun nilainya meningkat terus.
Level Kasta
Semua speaker Audio Note dirancang dalam sistem dua jalur dimulai dari kasta terendah (level 0) hingga teratas. Serie AN-K hingga level 4, seri AN-J hingga level 5 dan seri AN-E hingga level 6. Penampilannya berbeda kalau kelas AN-K adalah book shelf imut maka AN-J dan AN-E bentuknya lebih besar. Audio Note AN-K / Spe berada di level 3 – kabinet terbuat dari veneer kayu aseli dalam 20 versi dengan harga bervariasi mulai AN-K/LX ( Rp 66 jutaan) sampai AN-K /SPX SE (Rp 204 jutaan). Speaker AN-K /Spe yang kita uji dipasangkan kabel solo (2 x 3 meter seharga Rp 65 jutaan) untuk kabel internal – jelas yang membuatnya mahal adalah soal kabel internal yang ada dalam kotak speaker. Speaker AN-K / Lexus LX level lebih rendah pakai kabel seharga Rp 18 jutaan. Untuk speaker AN-K /Spx SE pakai kabel seharga Rp 160 jutaan terbuat dari perak termasuk kabel crossover. Speaker AN-K menggunakan driver bass mid berdiameter 20 cm dan tweeter kubah 19 mm. Woofer menggunakan konus karton dan tweeter kubah kain – semua memiliki karakter warna bunyi yang match. Keduanya berada dalam kabinet yang sama sehingga warna suara tidak belang. Nada tinggi tidak terlepas dari nada tengah dan nada rendah. Material karton untuk woofer dan kain untuk tweeter adalah pasangan yang cocok, warna suara tak berbeda, ujar Peter Qvortrup.
Sepertinya kabel perak adalah faktor kenaikan jenjang kasta. Semakin banyak unsur peraknya maka harga kian melambung. Perlu diketahui Audio Note sangat mengutamakan kesamaan bunyi antara speaker kiri dan kanan. Makanya seluruh produk diuji per unit lalu dibuat berpasangan dengan nilai tanggapan frekuensi tidak boleh beda dari 0,4 dB.
Kesimpulan.
Speaker Audio Note AN-K/Spe disarankan bagi Sultan yang gaptek tapi sangat menikmati musik. Cukup ditaruh di kamar berukuran sedang dengan posisi dekat dinding supaya ada penguatan bass. Cocok untuk amplifier tabung berdaya pentode atau ampli SET berdaya keluaran antara 25 Watts / kanal. Reproduksi suaranya netral dan berdinamik. Semburan suaranya koheren tidak ada beda warna suara antara bagian nada bawah dan nada atas. Berikut ini rangkumannya;
- Medan suara panorama yang lebar dan nyata.
- Warna suara yang homogen antara potongan nada rendah dan tinggi.
- Vokal tidak terganggu oleh potongan frekuensi cross over.
- Nada bass audible cukup rendah
- Dinamika lagu terasa – tidak terpotong
- Disarankan pasang dekat dinding dan pakai kaki (stand) yang berat
- Tanggapan frekuensi 35 Hz hingga 20 kHz,
- Kepekaan 90 dB / watt meter
Tidak ada komen