BUKAN SEKEDAR MOVIE THEATER JUGA MUSIC THEATER
Kesulitan dalam merancang Home Theater adalah tuntutan agar selain pas untuk Movie Theater juga klop untuk Music Theater. Ini ibarat buah simalakama, mana yang mau diutamakan Movie atau Music? Movie menuntut mid high yang tajam (peak), sedang Music malah butuh mid high yang tidak menyerang (airy) – ini dua kondisi yang bertolak belakang. Tasindo yang berlokasi di Belleza Shopping Arcade, Permata Hijau, Jakarta Selatan belum lama ini menggelar demo perangkat Home Theater kelas Sultan seharga Rp 4 Man. Berikut ini daftar perangkat yang dipakai oleh Home Theater Tasindo
———————————————————————————————–
- Blu-Ray player : Oppo UDP-205
- Processor audio : Trinnov Altitude 32 (24 kanal keluaran)
- Ampli multi kanal : Vincent SAV-P150 ( 6 channel)
- Speaker utama : Ascendo Black Swan L/C/R (3 unit)
- Speaker surround : Ascendo CCRM 12 (6 unit)
- Speaker atmos : Ascendo CCM5 (6 unit) + CCRM 12 (3 unit)
- Subwoofer depan : Ascendo SMSG 15 (4 unit)
- Subwoofer belakang : Ascendo SMSG 24 (1 unit)
- Projector video : Sim 2 Nero 4 (2 unit)
- Layar video : Screen Research 150
——————————————————————————————————-
Ini totalnya 23 kanal dikenal dengan sebutan pola 9-5-9 artinya 9 kanal keliling, 5 kanal subwoofer dan 9 kanal atas (atmos). Berikut ini kita kupas produk yang dipakai secara singkat:
Oppo UDP 205.
Sebagus apapun gambar dan suara video streaming – sulit untuk menyaingi kebagusan dari Blu-ray, maka dari itu Tasindo masih menggunakan perangkat dan keping Blu-Ray untuk demo kali ini . Player Oppo UDP 205 memang sudah tidak diproduk lagi, tapi pernah popular karena berkualitas gambar prima 4K Ultra High Definition. Kualitas suaranya ciamik memakai chip DAC Sabre Dual ESS ES9038PRO merepro 7.1 kanal audio.
Trinnov Altitude 32.
Trinnov Altitude 32 adalah perangkat prosesor audio yang bersifat programmable. Bisa diupgrade kualitasnya mengikuti perkembangan zaman. Alami suasana baru yang belum pernah anda alami sebelumnya. Mampu membenamkan penonton dalam lautan suara 3D. Dapat diexpand dalam tata suara Atmos dan DTS:X. Untuk Dolby Atmos mampu merendering 24 x 10 kanal. Dengan menambah power Altitude 48ext dan extra processing dapat mendukung 64 kanal keluaran. Fitur unggulan Trinnov Altitude 32 : Dolby Atmos, Dolby Vision, Auro 3D, dts:X, IMAX Enhanced, dan ROON.
Vincent SAV-P150
Ini adalah amplifier 6 kanal untuk mendrive 6 speaker Atmos Ascendo CCM5. Berdaya sembur 6 x 150 Watts (8 Ohm). Terminal masukan ada 6 terminal RCA dan 6 XLR. Tanggapan frekuensi 20 Hz – 20 kHz,
Ascendo Black Swan
Adalah speaker aktif dengan woofer 15” dan corong mid-tweeter asimetris dengan membrane Beryllium 2”. Dilengkapi dengan amplifier 1000 Watts untuk mid woofer dan 500 Watts untuk speaker corong. Berdaya sembur hingga 129 dB/cont, 132 dB peak. Bertanggapan frekuensi 55 Hz ke 25 kHz.
Ascendo CCRM12 MkII
Speaker ini kalau dilihat sepintas seperti speaker single driver, padahal di balik dust cup yang terbuat dari kain tembus suara terpasang sebuah tweeter coax. Speaker ini cocok dipakai sebagai speaker utama dan speaker surround. Tersusun atas satu driver full range 12” dan satu tweeter coaxial dengan bantuan DSP Time Coherence amplifier ditata waktu ketibaan suara yang sama antara getaran konus dan getaran coaxial hi. Speaker ini built-in amplifier untuk full range dan tweeter coax 1000 watts (masing masing 500 Watts) . Bertanggapan frekuensi 60 Hz sampai 20 kHz dengan SPL 125 dB (continues) dan 130 dB (peak).
Ascendo CCM5
Speaker pasif ini berdiameter 13 cm dan ada tweeter coax , berefisiansi 88 dB/m dengan SPL 105 dB (con) dan 108 dB (peak). Tanggapan frekuensi 85 Hz – 20 kHz. Amplifier yang dianjurkan, berdaya sembur 100 Watts / 8 Ohm dengan berat driver hanya 4 kg – cocok untuk speaker ceiling (Atmos), karena ringan, tidak menjeblos langit langit.
Ascendo SMSG15
Adalah subwoofer aktif – ada 4 unit subwoofer SMSG15 terpasang di depan (di bawah layar) yang tak nampak mata. Menggunakan driver 15” bermagnet Neodymium dengan cacat rendah. Simpangan konus hingga 36 mm membuatnya bersuara sangat dinamis.
Ascendo SMSG 24
Juga subwoofer aktif – memakai driver 24” dipasang di dinding belakang cukup 1 unit. Built-in power amplifier 6000 Watts. Simpangan konus lebar, mrmbuatnya mampu menghasilkan hentakan bom yang membahana.
Uji Dengar
Kami berdelapan orang melakukan pengujian; Bing Istanto, Sie Kek Chung, Ferry Effendi, Gatot Susetyo, Rohaily dan penulis yang ditemani oleh juragan Butik Tasindo Sentosa Salim dan manajer Butik Tasindo Danny. Ruang home theater Butik Audio Tasindo seluas kisaran 10 x 12 meter persegi berkatagori cukup luas.
Untuk pengujian awal, kami diputarkan album musik WESTLIFE “The twenty tour live from Croke Park” – pagelaran musik di stadium Dublin, Irlandia. Ini album Blu-ray yang layak dijadikan acuan, selain videonya bagus (HD 4K) juga audionya maknyus. Lagunya asyik seperti “If I Let You Go” dan “Home”. Reproduksi vokalnya lantang dan gebukan bassnya solid. Ini sesuai dengan pagelaran musik hidup sesungguhnya yang menggunakan speaker tandan Line Array dan deretan subwoofer di bawah panggung. Pada pagelaran musik live, vokal penyanyi harus “menyerang” penonton, tidak selembut musik audio high end yang mengayun. Juga gebukan bass harus solid dan ngepunch karena harus menempuh target puluhan meter bahkan ratusan meter ke telinga penonton. Ini semua direproduksi oleh sistem audio Tasindo dengan baik. Juga kami menguji dengan album vokal Il Divo “Timeless – Live in Japan” Kalau tadi penyanyi Irlandia, kini penyanyi Italia yang menggelar vokal di Jepang dengan segudang nomor asyiknya antara lain “Hola” dan “All of Me”. Bila anda suka Il Divo maka album ini perlu difile karena ada belasan lagu enaknya. Pada album ini vokal mereka direpro lantang seperti layaknya anda simak vokal mereka via speaker line array pada sebuah pagelaran in door. Bagaimana dengan film? Nah ini yang kami nantikan. Apakah “Simalakama” dapat diatasi dengan baik? Umumnya sistim audio yang mumpuni di Music Theater belum tentu mumpuni juga di Movie Theater karena ada beberapa kendala, semisal efek “crash” yang terlalu lembut atau efek infra bass yang kurang “menggelegar”. Untuk itu kami diputarkan film “Three Thousand Years of Longing” yang dibintangi oleh Idris Elba sebagai Jin dan Tilda Swinton sebagai wanita pemilik Jin. Ini cerita soal Jin buang anak yang asyik untuk ditonton. Aransemen lagunya oleh Tom Holkenborg yang mengarang musik indah bagi film ini. Dari film ini kami dapati, tata suara racikan Tasindo mampu menghadirkan bunyi “crash” pecahnya botol jin yang nyata seperti layaknya bunyi pecahnya botol beneran. Juga bunyi menggelegar ketika jin keluar dari botol, tersimak jelas dan solid dengan dinamika membahana. Kami berkesimpulan tata suara racikan Tasindo ini lolos dari jerat simalakama – menghadirkan suara Movie Theater sama baiknya seperti Music Theater. Pagelaran demo ini menggunakan dua unit video projector Sim 2 Nero 4 yang ditembakan pada layar yang sama guna mendapatkan brightness yang cukup terang. Sungguh ini tayangan gambar dan suara yang malah lebih bagus dari bioskop beneran. Bravo untuk Tasindo!
Testimoni
Bing Istanto (pebisnis audio high end)
“Stagging suara cukup lebar (width) menghadirkan musik live yang bebas.
Vokal sangat presence seakan hadir penyanyinya di depan penonton. Repro low note nya tidak terlalu mukul (untuk musik), membuat kita sangat relax.”
Sie Kek Chung (kontraktor tata suara bioskop)
“Vokal terasa kurang tebal dan sibilance cukup tajam (ada peak?)
Dinamika audio bagus sekali dan repro videonya juga bagus – skin tone wajar.”
Ferry Effendi (pemain audio stereo dan home theater)
“Kualitas gambar bagus, brightness cukup terang. Dinamika suara oke banget. Juga repro subwoofer oke. Tapi vokal sedikit tajam.”
Gatot L Susetyo (penulis senior bidang audio video) “Film ini dikemas dalam Dolby Atmos. Dan paduan SIM2 dan Trinnov serta Ascendo berhasil menyajikan sebuah tatanan gambar yang tajam dan kaya warna serta suara yang menarik di dinamika serta clarity/detil gambar dan suara, yang membuat kita terus terlibat dalam film selama 108 menit.”
Tidak ada komen