Setiap pabrikan loudspeaker memiliki filosofi disain berbeda. Sebut saja Vivid Audio yang anti resonansi kabinet loudspeaker. Vivid Audio malah menargetkan bunyi membrane driver harus diperdengarkan dan bukan bunyi resonansi baffle atau kabinet loudspeaker. Sebaliknya Sigma Acoustics (Italia) merancang kabinet loudspeaker seperti instrument musik. Ada dua lekukan “S” di tepi badan kabinet loudspeaker dan ada dua lubang “S” di sisi muka kabinet midrange, menyerupai badan instrument bass / cello / biola / violin. Diharapkan dengan badan kabinet seperti ini maka timing /tuning suara dan reverberation dapat dilakukan agar terjaga harmonik aseli tanpa pewarnaan (coloring), dan tanpa menghilangkan essensi musik. Adalah butik Sydney Audio di bawah pimpinan juragan Benny Dermawan yang menawarkan tata suara kelas Sultan senilai Rp 2 eman dengan kualitas suara yang memukau, inilah perangkat yang di pergunakan:
——————————————————————————————————-
- CD Player : AudioLab CD 8200
- Pre Amplifier : Manley Neo Classic 300B
- Power Amplifier : AVM Monoblock 82
- Loudspeaker : Sigma Acoustics Orchestra 2.6
- Kabel Speaker : Thernora
- Kabel Interconnect : Tara Lab
- Kabel Daya : Zen Tsunami
- Power Conditioner : Oyaide MTB 6
———————————————————————————————————–
Perangkat ini sudah dipersiapkan tiga hari sebelumnya. Namun kami baru bisa datang meliput setelah itu, karena selama beberapa hari ruang dengar butik Sydney Audio fully book. Banyak audiophile datang ke Sydney Audio – sambil memperlihatkan foto dari pdf majalah on line Audio Sultan no. 01 “BIOSKOP SULTAN LEBIH DAHSYAT DARI BIOSKOP BENERAN” pada layar smart phone. “Saya mau dengar yang ini”, kata mereka. Baiklah kita rinci satu per satu perangkat yang dipergunakan.
AudioLab CD 8200
Pemutar CD ini mempersembahkan musik yang penuh detil, suaranya netral dan komunikatif, penampilannya bagus dan kokoh, harganya tidak mahal. Inilah pemutar CD buatan Inggris terlaris – banyak dipakai para audiophile. Menyabet award dari berbagai majalah audio. Sampai tiga kali meraih award “Product of The Year”. AudioLab CD 8200 seakan tersusun atas CD transport dan DAC terpisah yang berkualitas jauh di atas harganya.
Pre Amp Manley Neo Classic 300B
Ini adalah pre amp yang pertama kali memakai pemanasan triode 300B secara langsung. Selama ini Manley menggunakan triode 300B sebagai penguat berdaya kecil untuk power amp tabung buatannya. Tabung 300B cocok untuk dijadikan penguat headphone. Memberikan dinamika ayunan suara yang musical. Itu sebabnya 300B diadopsi juga sebagai penguat pre amp. Manley menyatukan tabung 300B dengan tabung legendaris lain seperti 6SL7GT, semua dipasang dalam posisi kelas A yang mereprovokal dan instrument lebih murni.
Power Amp AVM Monoblock 82
Power Amplifier buatan Jerman Audio Video Manufaktur GmbH (AVM) yang digawangi oleh Peder Backman setelah dia lepas dari Electrocompaniet. Power amplifier ini bekerja dalam kelas A / AB tergantung impedansi loudspeaker yang dipakai. Pada kondisi 40 Wpc amplifier ini berada dalam kelas A, lebih dari itu bekerja dalam kelas AB. Power amp ini bekerja dalam kondisi full balance push pull menggunakan 24 N-kanal MOSFET dan 24 P-kanal MOSFET. Mampu menyemburkan arus 18 Ampere. Ada trafo toroidal 1000 VA dan 2 trafo kecil 120 VA serta 5 trafo stand-by yang menyebabkan amplifier ini berat sekali walau dibuat mono block terpisah kiri – kanan.
Loudspeaker Sigma Acoustics Orchestra 2.6
Loudspeaker buatan Itali ini tersusun 3 jalur dengan sebuah woofer 15” terbuat dari karton + polymer (sandwich), mid 6,5” terbuat dari Nano Carbon Fiber, dan tweeter AMT (Air Motion Transformer). Di bawahnya ada kabinet berbentuk “double S” dan pada panel atasnya diberikan celah “double S”. Tipe Orchestra 2.6 adalah “top class” dari lini “Orchestra”. Perkabelan memakai kabel anyam emas putih. Komponen induktor, kapasitor dan resistor menggunakan bahan high quality. Merepro musik dan vokal yang lebih hangat, lebih sweet lebih mengarah kebunyi instrument musik sesungguhnya.
Uji Dengar
Kami sudah pernah menyimak loudspeaker keluaran Sigma Acoustics ini sekitar 6 tahun silam. Ketika itu pameran IHEAC sedang berlangsung. Italia memang jago dalam finishing kayu mebel. Kabinet speaker ini sangat mulus dan terkesan kelas “sultan”. Kami menggunakan tiga album CD. Pertama kami pilih album “EASCA Competition Test CD” khusus pengujian car audio. Pada nomor “The Tennesse Waltz”, kami simak vokal “cowboy” Allan Taylor – sangat terbuka. Tekstur vokal Allan jelas sekali. Ini berkat penggunaan tweeter AMT dengan bidang frekuensi mencapai 50 kHz sedemikian tinggi dan renyah. Bunyi “esser” tersimak wajar tidak menusuk telinga. Vokalnya direpro mulus oleh midrange 6,5” terbuat dari Nano Carbon. Jarang ada speaker yang mampu merepro vokal yang terbuka namun tersimak berat (berbobot). Umumnya midrange terbuka lebih condong keringan (cempreng). Spektrum tweeternya tidak mengandung “peak” dan “ringing” – bagus kali. Yang gila ketika Steve Strauss menyanyikan “Young Town” sambil menggesek senar gitarnya…,,bah terasa kali gesekannya itu. Bukan hanya vokal juga bunyi trumpet terasa teksturnya tidak polos begitu saja. Kalau anda ingin menyimak bunyi farfiza atau gitar yang bertekstur silahkan coba album Dire Straits “Brothers in Arms” dalam nomor “Walk of Live”. Untuk lagu Mandarin coba putar “Love Don’t Go” dibawakan biduanita Sun Lu – anda boleh simak vokal Sun Lu yang begitu lantang terbuka dengan mid dan high ngeblend bercampur sempurna menghasilkan vokal yang akrab. Sepertinya vokal Sun Lu kedepannya sanggup menggantikan kepopuleran vokal Tsai Ching yang kini sedang sakit. Dari uji dengar ini. Sistem racikan bung Benny Dermawan memang jago untuk repro vokal dan instrument tiup dan petik yang begitu jelas teksturnya. Imejnya juga stabil tidak mudah berpindah walau kita menggeser posisi kepada beberapa puluh cm.