Liputan PAPI (Portable Audio Party Indonesia) 2022, “Pestanya Penggila Portabel Digital Audio”


Agenda tahunan yang patut disebut “Hari Raya” Penggemar Portabel Digital Audio, PAPI (Portabel Audio Party Indonesia) hadir lebih awal tahun ini. Diselenggarakan 29-30 Oktober 2022 di Ibis Harmoni, Jakarta Pusat, antusiasme pengunjung terbilang semarak sejak hari pertama. Mengusung konsep baru di tahun ini, dengan memadukan unsur car audio contest dan home audio, PAPI 2022 terasa lebih guyub dan semarak. PT Intium Indo Prima selaku panitia melakukan langkah yang tepat dengan menggandeng Rumah Audio Indonesia (RAI) sebagai mitra strategis pelaksana car audio contest, namun untuk pembahasan berikut kami akan berfokus pada pestanya penggemar portabel digital audio. Penasaran ‘kan dengan brand-brand yang memamerkan teknologi terkini di pameran ini? Yuk, kita bahas!

CSI-ZONE (Cahaya Sentra Inovasi)

PT. Cahaya Sentra Inovasi melalui brand retailnya, yakni CSI-ZONE memamerkan produk Topping, Moondrop, Tin-Hifi, Lypertek, dll. Amunisi utama mereka di pameran ini adalah Topping G5 All-in-one DAC. DAC dengan input praktis USB-C dan wireless (via Bluetooth) ini mendukung koneksi ke berbagai source ber-OS Android, iOS, Windows, serta Linux. G5 bisa dibilang “perusak pasar”, kenapa demikian? Dengan harga retail 4,5 juta, DAC ini didukung chip keluaran terbaru dari ESS, ES9068AS yang mendukung format file PCM Hi-Res 32bit/768kHz dan native DSD512. Output power-nya juga gila, 2W@32 Ohm per channel. Pantas CSI-ZONE membawa beberapa jajaran headphone planar seperti Audeze LCD 2 Closedback dan LCD X Closedback, serta Sendy Audio Aiva dan Peacock sebagai transduser untuk menguji kualitas G5. Karakter G5 yang netral, berpadu dengan output power yang besar, mampu mendrive headphone planar magnetik sangat baik tanpa menambah kolorasi berpadu dengan teknikalitas yang mumpuni.

Jaben SG

Sempat mengalami kendala teknis di hari pertama sehingga membuat mereka absen, Jaben SG membayar tuntas rasa penasaran para audiophile PAPI di hari kedua. Kami berkesempatan mencoba beberapa line-up in-ear monitor berkelas dari FitEar yang tengah hangat dibahas berkat seri Titan-nya. Titan merupakan seri IEM FitEar yang bekerjasama dengan Fostex, menghadirkan custom in-ear monitor berbahan housing titanium! FitEar Titan yang dicobakan DAP kami (Shanling M3x) memiliki sound-signature khas FitEar yang smooth dan warm, namun semua aspek teknis ada di sana. Secara tonal nggak bikin capek, namun jika sudah tenggelam dalam musik, jangan kaget jika Anda menemukan detail yang selama ini terlewatkan. IEM kedua yang membuat kami melongo adalah SoftEars Turii Ti, IEM berdesain kotak dan berbahan housing full-titanium. Banyak yang kaget Turii Ti ini bertransduser single dynamic, ekstensi treble-nya itu loh! Tidak kalah dengan In Ear Monitor bertweeter EST(Elektrostatik). Selain itu suara yang linear, luas, dan tergolong netral, membuat Turii Ti begitu nyaman didengar dalam waktu lama.

Fiio

Siapa tak kenal Fiio? Brand ini tengah melambung di dunia car audio berkat DAP-nya yang kian marak dipakai di mobil spek kontes menengah – atas. Mulai Top of The Line M17 hingga lini terbaru M11s bisa diicipi. M17 tidak perlu ditanya lagi soal performa, gokil! Power 3W@32 Ohm, output connector lengkap (3.5mm, 6.3mm, 4.4mm, dan 2.5mm) diotaki Snapdragon 660, dual DAC ES9038Pro membuat Digital Audio Player berOS Android ini layak jadi source kelas dekstop sekalipun! Bagi para suami yang ngebet DAP premium, namun belum menerima sertifikasi SNI-ISO (Sudah Nanya Istri – Istri Sudah Oke) tenang, karena M11 Plus bisa jadi alternatif. M11 Plus merupakan DAC Android yang mendukung Hi-Res audio (32bit/768Khz), MQA unfolding 8x, dan native DSD512 berkat DAC ES9068AS. Karakter suaranya yang analitik dan minim kolorasi bersinergi baik dengan IEM berkarakter warm dan/atau midcentric.

Khastadio

Brand Indonesia yang dirintis oleh Admiral Wiem ini membawa headphone andalannya, yakni Khastadio OS2 serta beberapa proto in-ear-monitor. Dengan tuning yang lebih sempurna, khastadio OS punya suara yang jauh lebih baik dari seri OS1. OS2 punya presentasi suara sedikit W-shaped dengan low yang cukup dalam mencapai sub-bass, mid yang lebih jernih dan airy, serta high yang lebih extend dari versi sebelumnya. Selain itu, beberapa in-ear-monitor yang diujikan juga cukup impresif dan kemungkinan bakal dijual dengan harga terjangkau, sayang belum ada informasi nama dan detail spesifikasi teknis untuk in-ear-monitor ini. Baru bocoran bahan transduser yang terbuat dari DLC (diamond-like carbon).

Astell & Kern

Melalui PT. Intium Indo Prima, brand Digital Audio Player (DAP) HiFi dari Korea ini membawa produk paling mutakhirnya saat ini, A&Ultima SP3000. Dibanderol 58 Juta, SP3000 hadir dengan 2 warna stainless dan black. DAP ini begitu solid berkat housing yang terbuat dari stainless steel 904L. Desainnya khas AK yang serba menyudut, namun tetap elegan pastinya. Mengunggulkan teknologi HEXA-Audio Dual Circuit, SP3000 memungkinkan 2 jenis DAC berbeda diterapkan di dalamnya. Cara kerjanya, dual DAC AK4191EQ difungsikan sebagai delta-sigma modulator, mengurangi noise dari input sinyal digital, kemudian mengumpan sinyal ke quad DAC AK4499EX yang memproses sinyal analog secara terpisah. Hasilnya? SP3000 menghasilkan suara super bersih, dengan tonal yang lebih netral. Sangat berbeda dari beberapa produk premium Astell Kern sebelumnya, SP2000 yang dikenal dengan karakter sedikit bright dan analitik.

Sennheiser

Bekerjasama dengan Gaptech, PT. IOT selaku distributor produk consumer Sennheiser menghadirkan beberapa produk andalannya. Mulai dari seri profesional HD650 hingga HD560s, seri consumer Momentum 4 wireless headphone dan Momentum 3 truewireless, serta In Ear Monitor premium IE900, IE600, dan IE300. IE900 merupakan IEM termahal Sennheiser (26 Juta, bro!) selalu membuat kami penasaran akhirnya bisa dicoba di PAPI ini. Seperti ekspektasi kami, IEM ini memang layak disebut rajanya IEM Senheisser, staging yang luas serta instrumen yang tertata layer per layer menjadi keunggulan utamanya, mewah banget! Gilanya, semua produk Sennheiser yang punya teknikalitas ciamik ini bertransduser single dynamic driver yang dikembangkan dan diproduksi sendiri.

Hifiman

Booth Hifiman taun ini diramaikan pemain portabel kawakan, Yudie Christianto (Fuyudie Avic) di dunia Portable Digital Audio, siapa sih yang gak kenal beliau? Sama halnya dengan produk di Booth Hifiman, siapa sih yang nggak tahu headphone Hifiman HE1000 V2, Aria, Susvara, dan Sundara? Kali ini kami mencoba HE1000 V2, seri penyegaran HE1000 yang legendaris. Headphone 32 Juta ini bisa jadi opsi pilihan jika Anda mengincar suara headphone planar yang netral – warm, dengan detail vokal wanita yang begitu organik, merdu banget. Tidak lupa, kami coba juga Sundara versi Closedback. Sundara Closedback terkesan lebih mewah, berkat earcup kuning gading berbahan maple wood. Suaranya? Masih khas Sundara yang cukup netral, namun dengan sentuhan di frekuensi sub-bass agar lebih padat.

Shure

Brand Shure terbilang baru meramaikan PAPI. PT. SBS selaku distributor Shure mengakui tengah mengejar ketertinggalannya dalam menyapa penggila Portable Digital Audio. Membawa berbagai line up mulai seri Aonic, SE, serta SRH (headphone), Shure cukup percaya diri menyajikan pengalaman baru. Kami justru keracunan SRH440A headphone baru ini relatif terjangkau (2.2 Juta). Namun demikian, karakter netralnya selain cocok sebagai headphone kerja (mixing dan mastering), masih pas untuk penikmat musik audiophile. Omong-omong, jangan lupakan bahwa Shure punya seri SE846 dan headphone SRH1840 yang secara teknikal memang diatas rata-rata kualitasnya. Keduanya bisa diicipi di PAPI 2022 ini.

Bass Audio

Mengusung brand iFi, Bass Audio menghadirkan berbagai produk DAC dan amplifier berkelas. Sebut saja iFi Gryphon, All-in One DAC yang dibanderol 8 juta rupiah, iFi Diablo, serta seri Zen yang laku keras di pasar audiophile. Khusus Gryphon kami mencoba langsung dan terkesan dengan kualitas suaranya yang khas iFi. Transient yang cepat, gemerincing detail mewah, berpadu dengan vokal yang transparan merupakan senjata utamanya. Diotaki DAC Burr-Brown dan power cukup mumpuni (1W@32Ohm) Gryphon mampu mengolah berbagai jenis file mulai Hi-Res PCM 32bit/768Khz, Native MQA, hingga DSD512. Koneksi dengan perangkat Anda bisa melalui bluetooth (mendukung codec hingga LDAC dan Aptx Adaptive). Belum lagi fitur xBass (bass boost) dan xSpace (soundstage boost). DAC ini bersaing ketat dengan Topping G5 yang di perhelatan ini benar-benar mencuri perhatian.

Avara

Avara tetap mengandalkan berbagai lini in-ear monitor universal (yang tentunya bisa di-custom) yang memang sudah terbukti performanya. Mulai dari AV1, AV2, AV3, AV4, AV6 dan EST dibawa loh. Dengan opsi custom, baik untuk fitting ataupun tampilan, Avara masih merupakan produsen IEM asli Indonesia dengan harga yang sangat bersaing. Kualitas boleh diadu dengan produk luar negeri. Eksperimen Avara di tahun ini adalah memadukan berbagai bahan mulai dari carbon, kayu, glitter, grafis, hingga permata untuk dijadikan “kosmetik” IEM. Dengan demikian, nama Avara kian melambung tidak hanya di kalangan audiophile, namun justru di kalangan pro audio dan artis.

Beyond The Music

Sebagai toko audio premium, Beyond the Music tak main-main dalam menghadirkan demo produk. Pertama mereka membawa lini Dan Clark Audio Expanse (63 Juta), headphone planar magnetik terbaik saat ini. Dengan desain kaya detail, begitupun suaranya yang memikat. Staging luas dan detail binaural serasa membawa kita di tengah atmosfer pertunjukan yang sesungguhnya. Berbeda dari Expanse, ada 1 seri headphone planar dari Audeze yang menarik perhatian kami, ya inilah Audeze MMX500. Untuk kelas headphone planar saat ini, kami kagum dengan presentasi suaranya yang begitu jujur. Akurasi stagingnya patut diacungi jempol, pantas headphone ini digadang sebagai headphone planar yang masuk standar studio rekaman berkelas. Selain itu masih banyak lagi lini brand yang diusung BTM seperti Burson, ZMF dll.

Cayin

Cayin mengusung berbagai lini produk kelas atasnya mulai portabel hingga dekstop. Namun demikian, jika berfokus pada lini portabel, siapa tidak kenal Cayin N8ii, DAP Android dengan berbagai teknologi audio mutakhir. Sebut saja amp yang terintegrasi tabung nuTube, Dual ROHM DAC (RTR), Dual Class Amplifier (A dan AB), interface output yang lengkap (mini HDMI, USB type C, dan SPDIF), dan tentunya bluetooth 5.2 dengan maksimal codec LDAC. Output suara dari Jack 3.5 dan 4.4 (balanced) mempunyai berbagai keleluasaan pengaturan amplifikasi, mulai dari tube atau solid state, class A atau AB, hingga power mode yang mengatur voltase swing sehingga didapatkan suara yang pas dengan headphone Anda, ya lengkap semua di DAP 53 Juta ini.

Van Jan Cook

Nama yang unik, bukan? Ini bukan tank tempur ya, melainkan brand kabel headphone dan IEM yang melakukan debut di PAPI 2022 ini. Spesialisasi VJC adalah kabel Headphone dan IEM custom yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Di parhelatan PAPI ini, mereka mengenalkan 2 lini kabel terbarunya, Lam dan Fath series. VJC juga merupakan artisan headphone, khususnya Grado. Merekalah yang menyuplai kebutuhan cup headphone berbagai brand driver kenamaan seperti Turbulentlabs.

Verus

Salah satu brand kabel yang punya nama besar di dunia audio portabel. Tangan terampil artisan verus sudah tidak perlu diragukan lagi dalam merangkai kabel headphone dan In Ear Monitor berkualitas. Di PAPI ini, mereka memamerkan kabel terbaru dan juga terbaik yang selama ini menjadi best seller di tokonya, salah satunya truffle cable. PAPI2022 menghadirkan wajah-wajah baru, baik brand yang ikut serta ataupun produk yang dipamerkan. Harapan kedepan, tentu kami berharap akan makin banyak brand baru berinovasi dan ikut serta memeriahkan, pesta tahunan penggila audio portabel di Indonesia ini.

Komentar di matikan