Staging tata suara stereo (2 kanal) beragam bentuknya, ada yang holographic, ada yang live dan juga ada yang immerse. Staging Holographic menyajikan objek suara (misalnya penyanyi) yang nyata seakan bisa disentuh – nyata objek sumber suaranya malah speakernya seakan tak berbunyi. Sedang staging Live menyuguhkan medan pagelaran yang meriah – penyanyi, pemain instrument gitar berada di barisan terdepan panggung, biduan pengiring berada di barisan belakang panggung – ada lapisan lapisan (layer). Sedang staging Immerse seakan pendengar “terbenam” dalam lautan suara yang berasal dari depan, samping kiri, samping kanan yang melampaui batasan jarak speaker kiri dan speaker kanan. Belum lama ini Audio Jaya sekali lagi mempersembahkan pagelaran musik, menggunakan:
——————————————————————————————————
- Turntable : AMG Viella V12
- Switch ethernet : Ansuz Gold Signature
- Player : CD/SACD Vivaldi Apex
- DAC : DAC Vivaldi Apex
- Up sampler : Up sampler Vivaldi Apex
- Master Clock : Master clock Vivaldi Apex
- Phono pre amp : JMF PHS 7.3
- Line pre amp : JMF PRS 1.5
- Penapis catu daya : JMF PCD 302
- Power amp : JMF HQS 7001 x 2 unit
- Loudspeaker : Borresen 05 Silver Supreme
- Kabel interkonek : Nordost Reference Series dan JMF
- Kabel speaker : Ansuz DTC 2
————————————————————————————————-
Seperti biasa, kami akan mengulas singkat fungsi dari setiap perangkat yang dipakai dalam Uji Dengar ini. Memang tidak semua dipakai – seperti turntable AMG Viella V12 tidak kami pakai, CD-SACD Vivaldi Apex dan Phono pre amp JMF PHS 7.3 juga kami tak pakai, jadi kita mulai dari perangkat streamer.
Switch Ethernet
Ansuz Gold Signature adalah perangkat untuk streaming audio. Kualitas streaming audio tidak melulu tergantung pada kualitas service streaming dan networknya tetapi juga ditentukan oleh perangkat switch ethernet /LAN. Berperan dalam menekan desis dan meningkatkan performa ethernet /LAN. Keluaran perangkat ini terhubung ke perangkat Vivaldi Apex Up sampler.
Paket Vivaldi Apex
Vivaldi Apex dijual per paket yang terdiri dari CD/SACD Player, DAC, Up sampler dan Master Clock. Dalam satu paket ada keempat unit barang tadi. Urutan sistem audio dimulai dari i-pad yang terkonek ke TIDAL, untuk kemudian keluaran ipad diproses oleh Vivaldi Apex up sampler. Keluaran up sampler berupa audio digital HD yang diteruskan ke Vivaldi Apex DAC untuk dijadikan sinyal analog berpresesi tinggi. Agar supaya clock tiap komponen seragam sinkron, maka dibutuhkan Master Clock yang akan menyalurkan referensi clock ke up sampler dan DAC. Dengan cara ini maka error tidak banyak terjadi membuat musik analog lebih pure, lebih musical, dan lebih bersih dari noise.
Penapis Catu Daya
JMF pabrikan elektronik AS, merilis perangkat penapis catu daya PCD 302. Semua perangkat mulai dari pre amp hingga power amp disarankan menggunakan penapis catu daya JMF PCD 302 yg berkonsep Dual Mono – artinya sirkit kanal kiri dan kanan dipisah mutlak. Memakai kabel catu daya khusus JMF. Ada detector fasa di setiap masukan. Penapisan dua arah (BDF 223), Semua ada 10 penapis keluaran, 6 diantaranya penapis bebas. Daya total yang sanggup disalurkan 7000 Watts yang beroperasi mulai 100V hingga 240V.
Preamp Line
Pre amp Line (JMF PRS 1.5) ini biasanya dipasang langsung ke keluaran dari pada DAC. Ada tiga keunggulan yang perlu diperhatikan: 1. Menggunakan attenuator yang matching banget antara kanal L dan kanal R. 2. Supaya kanal L dan R tetap balance dalam berbagai posisi volume maka diperlukan komponen yang rinci balance di setiap posisi step volume. 3. Untuk memudahkan pengoperasian disiapkan remote control.
Power Amp
Power amplifier JMF HQS 7001 bersifat mono blok dengan semburan daya 380 Watts (8 Ohm), S/N 125 dB, bandwidth 3 Hz – 100.000 Hz. Dilengkapi dengan proteksi panas, proteksi kelebihan beban, proteksi peningkatan tegangan kerja. Kabinet tertutup rapat tidak ada celah udara sehingga bagian dalam amplifier tidak berdebu. Untuk menghalau panas, dipakai heat sink yang berada di luar kabinet.
Loudspeaker
Loudspeaker Borresen 05 ini dirakit dengan teknologi serinci mungkin. Ada pemikiran “out of the box” dari sang perancang Michael Borrensen yang luar biasa. Misalnya saja dia memakai tegangan DC 14V untuk kapasitor di cross over, supaya simpangan gelombang audio plus dan minusnya seimbang (sama besar). Lalu ada lagi proses Cryogenic yang menyearahkan molekul metal yang ada di driver speaker atau di bagian asesoris metal lainnya di kabinet speaker agar suara lebih natural, lebih bersih. Tidak hanya itu, Michael juga menggunakan cincin perak yang disisipkan di antara dua cincin Neodymium, gunanya untuk merendahkan nilai induktasi koil speaker. Bagian crossover speaker ini dirancang sangat detil malah pakai tegangan catu kapasitor segala. Crossovernya dirancang dalam konfigurasi serie supaya tidak terjadi beda fasa di sambungan x overnya. Lalu bagian belakang speaker ini dilengkapi beberapa duct (lubang udara) yang diberi penapis siulan udara terbuat dari lembar logam berlubang. Speaker ini terdiri dari 1 tweeter planar, 2 mid 4,5” dan 4 woofer 6” menggunakan konus pola sarang lebah Nomex yang dilapisi Karbon yang tegar tapi ringan. Supaya mereduksi getaran kabinet maka dipakai kaki speaker Darks Z2 berbahan dasar Zikonium. Tanggapan frekuensinya lebar, mulai dari 25 Hz hingga 50 kHz.
Uji Dengar
Kami melakukan Uji Dengar di Sound Room 1 yang luasnya kisaran 5 x 6.8 meteran. Mula pertama kami gunakan album Sara Bareilles “Brave Enough” . Ini adalah rekaman musik live dengan dinamika vokal dan ketukan piano yang hidup sekali – karena direkam secara live maka dinamika permainan musik dan lonjakan vokalnya sungguh fantastis – semua mampu disalurkan oleh perangkat tata suara racikan Audio Jaya dengan baik. Berlanjut dengan album “35 Piano Rock Classic” dalam nomor “You Oughta Know”, repro bunyi ketukan piano bagus sekali. Kami juga mencoba kepiawaian tata suara ini dengan album Mandarin. Kami pilih album “Dragon Boat” oleh Zhang Hong Yan, ini permainan guzheng (gitar China) yang lincah – bunyi snar guzheng demikian lincah dikibas oleh Hong Yan. Bagaimana dengan female vokal? Kami putar album ‘Ave Maria de Lourdes” yang dilantunkan oleh Chyi Yu. Lagu Katolik ini dibawakan oleh Chyi Yu dengan takzim sekali. Vokalnya direpro lantang tanpa hambatan. Kami juga putar album Hans Zimmer “Water Tower” yang dicuplik dari film “Dune”. Pada album ini kami mengalami sensasi “immerse” diselimuti oleh bunyi efek 3D yang berasal dari depan, kiri jauh, kanan jauh – seakan ada speaker surround di sisi kita, padahal hanya sepasang speaker stereo kiri dan kanan saja. Juga bunyi gemuruh direpro seakan menggunakan subwoofer, padahal tata suara ini tidak memakai subwoofer sama sekali. Barangkali tanggapan frekuensi awal speaker ini cukup rendah (25 Hz) yang memungkinkan terbersit bunyi bass rendah. Secara keseluruhan reproduksi tata suara ini cukup mumpuni – sanggup membenamkan (immerse) pendengarnya dalam balutan suara 3D.
Tidak ada komen