Belum lama ini saya bertandang kerumah salah seorang audiophile, kita singkat saja namanya WS, tinggal GrahaFamili, Surabaya.  Di dalam rumahnya yang asri ada kamar khusus untuk menyimak musik.  Kamar ini sudah ditreatmen akustik secara apik. Walau dalam rumah sebesar itu dan tinggal hanya berdua dengan isteri, WS tidak merasa kesepian karena ada hiburan musik.   Dalam bincang bincang WS beranggapan bahwa dalam sound system diperlukan beberapa parameter.  Namun yang paling disukai WS adalah parameter “timbre” dan “ritme”.

 

Timbre

Timbre adalah pewarnaan yang membedakan suara atau bunyi dari instrument yang berbeda. Misalnya piano akustik dan organ Farfissa, walaupun sama sama bernada dasar, katakan 400 Hz namun oleh karena komposisi gelombang harmonic berbeda maka kedua bunyi itu dapat dibedakan.  Semakin jelas bedanya tentu semakin baik.  Ini terkait dengan kabinet speaker. Jika kabinet speaker mereproduksi pewarnaan bawaan maka kejelasan timbre berkurang –  makanya dibutuhkan treatmen khusus di kabinet (kotak) speaker agar warna bunyi bawaan (coloration) diminimalisir.

 

Ritme

Ritme adalah alunan irama yang beraturan dan memiliki tempo. Ritme membawa pendengarnya terhanyut dalam alunan suara.  Menyangkut karakter amplifier (elektronik) dan speaker (akustik) yang terkait linearitas penguatan amplifier dan linearitas transduser speaker.  Ada sound system yang suaranya mengalun ada yang kurang mengalun.  Selain itu ada pengaruh tanggapan transien yang menyebabkan bunyinya bertempo bersemangat atau loyo.

 

Dalam memilih sound system, WS berpedoman pada kedua parameter tersebut.

Berikut ini adalah susunan perangkat yang dipakai:

boks


  • Turntable : Rega P-10
  • Cartridge : Rega Aphelion 2 MC
  • Phono pre amp : Aura  MC
  • Pre amp : Viola Spirito II + catudaya
  • Power amp : Viola Brafo Reference
  • Speaker       : PMC Fenestria
  • Kabel           : Nordost Valhalla 2
  • Rak              : Tao
  • Akustiktreatmen : DAAD

Semua perangkat elektronik kecuali power amp di masukan kerak buatan Tao.

 

Akustik DAAD

Pada ruang dengar dipasangi peredam dan diffuser buatan DAAD, Itali untuk menghilangan nodal dan kelebihan bass pada sudut ruang.  Cara ini cukup praktis karena tidak merusak dinding.

 

Turntable Rega P-10

Digerakkan oleh motor sinkron Rega 24V dilengkapi catu daya canggih P10-PSU. Memakai penopang keramik yang paling tegar dan kerangka ultra ringanTancast 8 dan dilapisi kulit laminasi HPL.

 

Cartridge Rega Aphelion 2

Ini cartridge moving coil yang dirancang dari cartridge Aphelion original .Setiap unit cartridge diuji satu per satu sebelum meninggalkan pabrik. Badannya terbuat dari aluminium hitam. Cantilever terbuat dari Boron, jarum terbuat dari berlian, magnet Neodymium, dan kabel pilin 0,018mm

 

Phono Pre Amp Aura MC

Adalah pre amp tiga tingkat simetris kiri – kanan.  Kompatibel dengan aneka cartridge yang ada di pasar.  Dirancang secara langsung (direct circuit) tidak ada penambahan komponen yang tidak perlu.

 

Pre Amp  ViolaSprito 2

Pre amp yang dirancang oleh Paul Jayson sebagai Labs Reference Pre amplifier yang akurat.  Viola Sprito 2 bersifat modular – sangat mudah untuk diup-grade.  Catu daya dilengkapi sirkit dengan penapis gangguan listrik – menggunakan amplifier ini sama sekali bebas dari noise dan interferensi elektro magnet. Volume dan balance dapat diatur melalui jendela peraga sentuh.

 

Power Amp Viola Bravo Reference

Jantung power amplifier ini terletak pada catudaya.  Bravo memakai penapis masukan choke yang berasal dari trafo 2 kVA dengan empat kapasitor penapis 80.000uF yang terletak di casis amplifier.  Catu daya dirancang guna menghindari desis frekuensi tinggi yang ditimbulkan oleh mode catudaya. Juga menggunakan rel catudaya tebal untuk meminimalkan cacat intermodulasi

 

Speaker PMC Fenestria

Dirancang dengan teknik modern – banyak terobosan disain.  Salah satunya dalam hal menggunakan sistem transmission line untuk kabinet low note atas dan kabinet low note bawah.

Juga memakai standard d Appolito untuk mendapatkan pin point dan driver mid + high terpasang pada baffle tengah dengan minimal rest supaya tidak menimbulkan difraksi suara akibat pantulan baffle.

Untuk port dipakai lensa supaya aliran udara tidak menimbulkan kebisingan dan penyebaran bass terarah.

Dua driver bass flat 6,5” terbuat dari carbon fibre terpasang di setiap kabinet atas dan bawah.  Ditambah satu midrange 75 mm soft dome dan tweeter 19,5mm Sonomex. Keduanya terpasang dalam kabinet logam kecil di baffle tengah.  Tanggapan frekuensi 23 Hz – 25 kHz.

 

Uji Dengar

Pengujian kami lakukan di ruang musik bung WS yang cukup besar dan ditreatment memakai komponen DAAD buatan Itali. Di sisi belakang dan samping dipenuhi rak vinyl dan CD.  Mula pertama kami ambil album vinyl “Misty” oleh Yamamoto – Tsuyoshi Trio.  Album ini menyajikan musik kalemantara permainan piano, bass betot dan drum set.  Musiknya apik dimainkan denganrapin kami harus akui bentuk bayangan stereo instrument piano sangat nyata bersifat holographic -ini berkat pemakaian baffle mid dan high yang terbuat dari logam berbentuk pinggang wanita sehingga rest bafflenya kecil dan difraksi pantulan baffle menjadi minim sekali. Bagimana kalau untuk vokal pria?  Kami ambil album vinyl Kenny Rogers “Back Home Again” duet bersamasi “Gunung Es” Dolly Parton dalam lagunya “Bed of Roses”.  Ini album boleh dipakai untuk kejelasan (artikulasi) vokal.  Vokal Kenny direpro bagus sekali dengan artikulasi jelas. Berikutnya kami putar album lawas Eiji Kitamura “Swing Sessions”.  Eiji pemain klarinet biasa berkelompok membangun band jazz swing. Beberapa nomor enaknya seperti “Avalon” kami putar.  Perangkat milik WS memiliki alunan nada yang baik.  Repro bassnya penuh detilnamun kami rasa masih kurang di SPL (Sound Pressure Level).  Dengan memakai kabinet “Transmission Line” maka ‘buntut’ berkepanjangan dari gelombang bass dipotong, akibatnya bass lebih detil tapi badabas (bodi bass) berkurang.  Selain itu struktur membrane woofer yang flat memang berkarakter kurang memberi “punch” karena gelombang bass meluber ketepian (lihat gambar).  Apabila membrane sedikit dipasang lebih kedalam maka SPL bass bertambah, karena gelombang bass tak meluber kesamping (tapi ini kan urusan pabrik).  Mendadak saja kami kangen dengan vokal Tsai Chin yang konon sedang sakit (mudah mudahan Tsai Chin cepat sembuh) maka kami putar album “Ji Qin – Peluang” Berisi lagu lagu enak, pasuntuk disimak di malam hari.  Vokal Tsai Chin direpro oleh perangkat ini dengan mulus. Timbre vokal dan instrument musiknya tabedanya artinya sedikit perwarnaan karena – kabinet mid dan high terbuat dari metal tebal, tidak mudah beresonansi. Juga ritme ketukan nada cukup gesit, tidak loyo. Kami  menyukai karakter speaker ini.

 

inset


“Selain itu struktur membrane woofer yang flat memang berkarakter kurangmemberi ‘punch’ karena gelombang bass meluber ketepian”


Komentar di matikan